HorizontalNews | Tangerang – Audiensi Ruang Jurnalis Nusantara bersama Kecamatan Jayanti, DLHK Kabupaten Tangerang, pimpinan Perusahaan, Kepala Desa Dangdeur, Pangkat, Sumur Bandung bersama pendamping desa dan juga para aktifis lingkungan, jumat(10/12/2021).
Camat Jayanti Yandri Permana menjelaskan dengan banyaknya keluhan masyarakat terkait pencemaran air irigasi tersier yang berada dilingkungannya harus ada jalan keluarnya demi kepentingan masyarakat.
Kami mengundang dengan maksud untuk mencari solusi yang terbaik agar keluhan masyarakat dapat segera teratasi, Camat mengakui membersihkan Air Irigasi ini tidaklah mudah namun harus segera diatasi agar pencemaran tidak meluas, ucapnya.
Sementara itu, Sandi dari DLHK Kab Tangerang mengatakan, dari 6 (enam) perusahaan yang di uji lab kami menemukan satu perusahaan yang pH di atas baku mutu namun untuk tindaklanjutnya harus menguji lebih dalam lagi, yang 5 (lima) perusahaan lainnya sudah dibawah baku mutu, ungkapnya.
Kepala Desa Dangdeur Agus Sutaryo mengungkapkan, semenjak pencemaran air irigasi ini, banyak dari petani yang mengeluhkan hasil panennya, karena dari ratusan petani masih mengandalkan air irigasi untuk mengairi persawahan.
Tambah Kades, kami juga mempertanyakan hasil Lab yang yang dikeluarkan oleh DLHK, oleh sebab itu kami mengajak ke lokasi untuk meninjau langsung dan melihat keluhan dari petani, tutur Agus Sutaryo.
Khondoy Aktifis lingkungan dari kab tangerang mempertegas bahwa air irigasi ini sudah jelas tercemar, DLHK diminta bersikap tegas, karena semalam (09/12/2021) masih ada pembuangan air limbah yang diduga dari industri ke irigasi sehingga air menjadi hitam dan berbusa, imbuhnya.
Sementara itu Anthoni Ketua RUang Jurnalis Nusantara DPC Kab Tangerang mengatakan berdasarkan surat hasil laporan DLHK Kabupaten Tangerang yang diterimanya di kecamatan jayanti beberapa waktu yang lalu, dari enam perusahaan yang telah diuji lab, satu perusahaan yg pH nya diatas baku mutu namun parameter lainnya diperusahaan tersebut sudah memenuhi standar dan lima perusahaan lainnya sudah dibawah baku mutu.
kami akui banyak faktor dari pencemaran air irigasi ini, penyebabnya diduga tidak hanya dari air pembuangan industri tapi bisa juga dari limbah rumah tangga dan juga limbah pertanian.
Kami juga sangat menyangkan Kepala Desa Gembong Balaraja tidak diundang, dan perusahaan lainnya yang tidak hadir dengan beberapa alasan, padahal kehadiran mereka sangatlah dibutuhkan untuk mendapatkan titik temu yang terbaik, ujar Anthoni
Karena masih banyaknya pembuangan air limbah yang diduga dari industri ke irigasi di malam hari ataupun disaat hujan turun, oleh sebab itu kami akan melakukan pengambilan sample air dimalam hari disaat pembuangan limbah tersebut dengan disaksikan pejabat setempat, ungkap Anthoni.
Kami juga mengapresiasi dengan DLHK untuk melakukan uji lab bersama sebagai pembanding dari hasil uji lab yang akan di laksanakan oleh DPC-RJN Kab Tangerang, tutup Anthoni. (Red)